Medan, Metro Khatulistiwa.Com Jembatan Titi Kuning yang ambruk
akhir pekan kemarin, diperkirakan ambruknya jembatan peninggalan Belanda ini
akibat kontruksinya yang sudah rapuh.
Evaluasi Anggaran Perawatan Jalan
Jembatan menjadi agenda pembahasan pihak
Komisi D DPRD Sumatera Utara.
DPRDSu akan mempertanyakan kepada Dinas Bina Marga Pemrovsu mengenai runtuhnya jembatan tua yang berada di Jalan M Basir, Medan Johor, atau yang dikenal dengan sebutan Titi Kuning baru-baru ini.
“Dalam waktu dekat ini Komisi D DPRD Sumut ada agenda rapat dengar pendapat dengan Dinas Bina Marga, salah satunya akan kita pertanyakan mengenai anggaran perawatan jalan dan jembatan,” kata anggota Komisi D, Guntur Manurung kepada wartawan, Selasa (5/6).
Sebagaimana disebutkan jembatan Titikuning yang roboh dan mencederai seorang warga bernama Ismail itu merupakan milik Pempropsu dan bukan milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan. “Berarti inikan tanggungjawab Bina Marga, apalagi kita mendengar jembatan tersebut telah lama tidak mendapat perawatan,” kata politisi Partai Demokrat ini.
DPRDSu akan mempertanyakan kepada Dinas Bina Marga Pemrovsu mengenai runtuhnya jembatan tua yang berada di Jalan M Basir, Medan Johor, atau yang dikenal dengan sebutan Titi Kuning baru-baru ini.
“Dalam waktu dekat ini Komisi D DPRD Sumut ada agenda rapat dengar pendapat dengan Dinas Bina Marga, salah satunya akan kita pertanyakan mengenai anggaran perawatan jalan dan jembatan,” kata anggota Komisi D, Guntur Manurung kepada wartawan, Selasa (5/6).
Sebagaimana disebutkan jembatan Titikuning yang roboh dan mencederai seorang warga bernama Ismail itu merupakan milik Pempropsu dan bukan milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan. “Berarti inikan tanggungjawab Bina Marga, apalagi kita mendengar jembatan tersebut telah lama tidak mendapat perawatan,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Dia juga mengaku sangat menyesalkan,
kenapa jembatan yang disebut-sebut punya nilai sejarah itu tidak mendapat
perawatan ataupun perbaikan sama sekali. Begitupun, kata Guntur jika memang
tidak lagi dirawat kenapa masih dibuka untuk lalulintas umum.
“Terkait runtuhnya jembatan Titi Kuning ini, kita minta agar anggaran dinas bina marga dievaluasi, termasuk anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan,” katanya.
“Terkait runtuhnya jembatan Titi Kuning ini, kita minta agar anggaran dinas bina marga dievaluasi, termasuk anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan,” katanya.
Sebelumnya Walikota Medan, Drs H
Rahudman Harahap MM yang ditemui di sela-sela kegiatan penanaman pohon di kawasan
kanal Medan Johor, mengatakan kepada wartawan bahwa jembatan Titi Kuning yang
roboh bukan milik Pemko Medan. “Jembatan itu punya Pemprovsu, jadi tanya saja
ke Dinas Bina Marga,” katanya. Sebagai informasi,
pada hari Sabtu (2/6) lalu, sekira pukul 11.30 jembatan Titikuning yang
dibangun oleh Belanda itu runtuh secara tiba-tiba, tanpa diketahui penyebabnya.
Namun diperkirakan jembatan ambruk karena sudah keropos tiangnya. (Linche)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar