Kompol Debora Harus Takut Tuhan Bukan Pada Atasan!
Medan, Metro Khatulistiwa. Com
Sidang PN Medan Jln Kejaksaan, sempat ricuh, pelarangan kameramen jurnalistik saat mengambil momen ini hanya modus karena hatinuraninya diusik kepentigan???? Kompol Debora berbelit-belit, lelet, bingung memikirkan antara kejujuran hati nurani dan kebohongannya mulai terlihat di persidangan membuat para jurnalis penasaran, terhadap kasus tudigan terhadap AKBP Apriyanto tersandung masalah narkoba diduga 'eror hasil test urinenya?'
Polisi tak perlu takut sama Wartawan, karena wartawan juga manusia...bukan setan atau hantu namun kenapa K Lubis oknum polisi suruhan Dirnarkoba mengawal Debora, keluar kata- kata"tidak takut pada wartawan" kalau dikonfirmasi takut memberikan respon? Nah kalau Polisi juga manusia punya rasa punya hati....ya ngomonglah.....???. Polisi adalahjabatan sementara....sebelum pengsiun, dan setelah pengsiun bisa jadi wartawan ....Meskipun wartawan identik dilecehkan juga ga perlu takut melakukan amanah, tugas pokok persnya, Polisi harus jujur, transparan dan akuntabel kalau tidak jujur bahasa tubuh, sejalan dengan otak yang terukur, akan terlihat dari kronologis secara psikologis aura, akan terbaca "O...itu dari jawaban gugup, degup di raup semua orang melihat dapat menilai benar atau salah tak bisa tertutupi dari alat bukti, maka marah, arogan, emosi, muncul dari ungkapan tidak jujur menutupi kesalahan dan kepicikkan??...Orang picik tanda mampu menghadapi kenyataan seperti jawaban Dirnarkoba..... " Semua Polisi kan sudah tahu tugas Wartawan dilindungi Presiden sesuai UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999, UU KIP Tahun 2008, , tugas Polisi mengayomi, melindungi, menjadi tauladan," Kebohongan pasti akan terungkap....Kalau Wartawan ga ada dilengkapi senjata pun ga juga perlu takut....konfirmasi Toh....
Makanya oknum polisi KL kan tau dalam bahasa Batak " Alus nalambok paombun ate-ate=Jawaban yang lembut mendinginkan hati" Jdi ga perlu marah-marah kalau memang tidak ada yang ditutup-tutupi....santai ajalah. Memang kalau ada kehilangan yang menjawab "Bukan aku pencurinya, pasti tidak marah-marah, tapi kalau benarmencuri pengakuan itu dengan nada tinggi, marah-marah dan emosi lagi...itulah...anekdotnya. Seperti halnya dalam sidang di PN Medan Selasa (5/6) Kompol Debora sebagai saksi ahli lho kok .. gugup mengakui botol test urin itu tak ada label atau ada label aja bingung....bingung....bingung...itu masalah botol ada nama?....sementara pengakuan Wadir Narkoba AKBP Aprianto Basuki Rahmad akui ada label nama, sementara data botol test urine tak ada nama yang dbuat jadi BAP setelah hitungan puluhan hari, tentu ada kesalahan laporan pihak analis laboratorium forensik poldasu, test urine sudah diduga direkayasa...kenapa maumembohongi diri sendiri dan orang lain apa diduga...ada dikasi duit atau diduti???? .makanya cobalah dulu dpikirkan dampak kepada Isteri, anak dan keluarga Apriyanto...atau kalau sebaliknya Debora dipihak isteri Apriyanto????. (Ulie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar