Kamis, 14 Juni 2012

RDP DPRDSU dan Bank Sumut

Kandidat Pimpinan Baru Bank Sumut Harus Profesional   Deviden Bank Sumut Sebesar Rp 241,57 Miliar Tahun 2011

RUPS Bank Sumut Akan Digelar 14 Juni 2012
Temu Pers Komisi Komisi C DPRD Sumut
*DPRD Sumut Harapkan Figur Cerdas, Nasionalis, Punya Kompetensi, Dan Profesionalistas Pimpin 
 Bank Sumut Ke Depan
Medan. Metro Khatulistiwa. Online  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Sumut yang akan dilaksanakan hari ini, Kamis (14/06/2012), menjadi perhatian Komisi C DPRD Sumut. Sebab, komisi yang membidangi masalah keuangan itu berharap agar RUPS itu dapat meniadakan kepentingan politik dari kelompok tertentu yang mungkin dapat terjadi
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi C, Ir Marasal Hutasoit dalam temu pers komisi tersebut di Ruang Rapat Komisi C, Gedung DPRD Sumut, Rabu (13/06/2012) dengan didampingi Pasiruddin Daulay, Wakil Ketua Komisi C, dan Efendi Napitupulu, Sekretaris Komisi C, serta beberapa anggota komisi diantaranya Oloan Simbolon,ST., Ir. Taufan Agung Ginting, MSP., Muslim Simbolon, Mulkan Ritonga, dan Ramli.

Mengawali temu pers ini, Marasal mengatakan bahwa RUPS adalah hal yang biasa dan rutin dilakukan oleh Bank Sumut, termasuk dalam hal pergantian jajaran direksinya. “Memang komisarisnya sudah terpilih dan Bank Sumut sebagai BUMD selama ini sudah memberikan konstibusi bagi PAD Sumut. Untuk tahun 2011 saja, deviden Bank Sumut sekira Rp 241,57 Miliar,” ujarnya.

Bagi Komisi C, lanjut politisi PDS itu, setelah terpilihnya jajaran direksi Bank Sumut nanti, menejemen bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) itu harus semakin bagus menurut semua ukuran indikator yang ditetapkan perbankan. Dan Bank Sumut, tetap jadi penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sumut yang signifikan.
“Jangan ada kemerosotan dan dendam setelah nantinya terjadi pergantian di jajaran direksi Bank Sumut. Regional Champions Bank yang ingin diraih Bank Sumut lewat program–programnya, jangan hanya tinggal slogan. Dan kemajuan Bank Sumut harus diperhatikan sebab itu adalah amanah,” ingat dewan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumut IV meliputi Kabupaten Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai.

Pasiruddin Daulay, menambahkan bahwa program yang telah dilaksanakan oleh Dirut Bank Sumut, Gus Irawan, perlu diteruskan oleh dirut yang nantinya terpilih melalui RUPS yang akan dilaksanakan. Baginya, Gus Irawan telah sukses menjalankan tugasnya sebagai Dirut Bank Sumut selama dua priode kepemimpinannya di bank itu.
Bagi Sekretaris Komisi C, Efendi Napitupulu, kinerja direksi yang lama yang dipimpin Gus Irawan dianggapnya berprestasi. Dari catatan untuk tahun 2011 dan 2012, imbuhnya, perputaran uang bank milik Pemprovsu yang telah beberapa kali mendapat penghargaan dari berbagai pihak itu, tidak hanya kepada pengusaha tertentu saja, tapi dapat bermanfaat bagi masyarakat Sumut.
“Ada sisi yang belum terselesaikan masa Gus Irawan, yakni sektor dan sub sektor pertanian dan peternakan, belum tersentuh secara maksimal oleh Bank Sumut. Jadi agar ke depan, perhatian terhadap sektor tersebut dapat lebih menjadi perhatian bagi direksi yang nantinya terpilih,” ucap politisi PDI Perjuangan yang duduk dari dapil Sumut II meliputi Kabupaten Deli Serdang.

Tak jauh berbeda, Muslim Simbolon, anggota Komisi C dari Fraksi PAN mengingatkan agar pemegang saham pengendali, yakni Plt. Gubsu, lebih cerdas dan hati – hati untuk menentukan pimpinan Bank Sumut ke depan. “Siapapun yang terpilih nantinya, harus berpedoman pada azas profesionalitas dan mampu melanjutkan program yang telah dilaksanakan Gus Irawan. Dan saya melihat bahwa masih banyak kader – kader yang ada di Bank Sumut yang dapat memimpin Bank Sumut ke depan,”sarannya.
Selain itu, anggota dewan yang berasal dari dapil Sumut IV bersama – sama Marasal tersebut berharap Bank Indonesia dapat lebih mengawasi kinerja Bank Sumut agar tidak menimbulkan perdebatan lagi kalau sudah terpilih direksi yang baru melalui RUPS.
Bank Terbaik

Sementara Mulkan Ritonga, anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar menyebutkan kalau Bank Sumut adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang terbaik di Indonesia dari enam provinsi yang mempunyai bank daerah. “Dan melalui target pencapaian predikat Regional Champions Bank, program Bank Sumut dapat menjadi pilot projek,”katanya.
Sosok yang nasionalis, dan mempunyai watak enterpreuner yang tangguh, menurut Taufan adalah orang yang pantas memimpin Bank Sumut. Politisi PDI Perjuangan ini meminta agar Program Sumut Sejahtera harus dilanjutkan.
“Sosok pemimpin Bank Sumut ke depan juga harus memiliki kemapuan membina jaringan dengan bank – bank Negara, swasta nasional maupun asing,” tegas dewan yang berasal dari dapil Sumut X meliputi wilayah Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat tersebut.

Selain itu, Taufan mengatakan bahwa dana dalam APBD Sumut 2011, ada Rp 150 miliar alokasi anggaran untuk Bank Sumut, tapi hingga sekarang belum dicairkan oleh Biro Keuangan Pemprovsu. Dana tersebut menurut Taufan seyogyanya akan digunakan untuk membuka cabang–cabang Bank Sumut di seluruh kabupaten / kota yang ada di Sumut.

Taufan berharap agar dana tersebut nantinya dapat dicairkan oleh Pemprovsu setelah terpilihnya pemimpin Bank Sumut yang baru agar tidak ada kesan rivalitas lagi di dalam tubuh BUMD Pemprovsu tersebut.
Ramli, anggota dewan lainnya dari Fraksi Partai Demokrat, menginginkan orang yang memimpin Bank Sumut ke depan adalah figur yang mampu menterjemahkan keberadaan Bank Sumut yang sebenarnya dan harus transparan, akuntabel, dan jujur.
Anggota DPRD Sumut yang berasal dari dapil Sumut VII meliputi Kabupaten Nias, Nias Selatan, danKepulauan Nias itu menegaskan kalau pimpinan Bank Sumut ke depan harus bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme-red) dan money politic serta punya kompetensi.

Lalu masalah  media promosi yang dinilai Taufan  masih sangat minim dilakukan oleh Bank Sumut selama ini. Kalaupun ada website yang dimiliki oleh bank milik Pemprovsu itu, dinilai Ramli hanya menampilkan soal penerimaan pegawai saja. “Ini yang harus diperhatikan pimpinan Bank Sumut yang nantinya terpilih sehingga masyarakat luas bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait program yang telah dan tengah dilaksanakannya,” ucapnya.
Penyataan rekan satu komisinya itu ditimpal Oloan Simbolon dengan mengatakan bahwa RUPS adalah momen yang strategis dalam membuat Bank Sumut menjadi bank yang terdepan di Sumut. Program yang menyentuh masyarakat ekonomi lemah, lanjut Oloan, perlu diteruskan dan dikembangkan oleh siapapun yang nantinya memimpin Bank Sumut, termasuk program pemberdayaan bagi kaum perempuan
.
Oloan Simbolon, anggota dewan yang berasal dari dapil Sumut VIII meliputi Kabupaten Samosifr, Humbang Hasundutan, Tobasa, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga itu mengatakan bahwa RUPS besok adalah membahas tentang mekanisme penyusunan criteria calon yang akan direkomendasikan kepada Tim Nominasi.
“Mekanismenya adalah RUPS besok adalah untuk menyusun tata cara dan criteria figure calon yang akan diusulkan kepada Tim Nominasi. Setelah selesai digodok nama – nama yang dijaring oleh Tim Nominasi, nama – nama itu nantinya akan dikirim kepada Bank Indonesia (BI) untuk dievaluasi. Kemudian, nama–nama yang telah dievaluasi oleh BI, dikembalikan kepada RUPS untuk dipilih,” urai Oloan yang juga Ketua Pemuda Katolik Sumut itu.

Mantan Wakil Ketua DPRD Samosir itu berharap agar RUPS besok dapat menentukan kriteria figur calon Dirut Bank Sumut maupun jajaran direksi lainnya dengan cerdas dan jujur tanpa ada dilapisi kepentingan – kepentingan politik yang dapat merusak citra Bank Sumut sendiri di mata publik. (Hisar/Janfrico)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar