Rabu, 13 Juni 2012

Polemik Rayat Tani Sumut

Petani Minta Ketua DPRD Sumut Dengar Suara Kami Rakyatmu!!



Medan, Metro Khatulistwa Online
Massa petani berunjukrasa di depan gedung DPRD Sumut,  meminta dewan mendengar aspirasi kaum tani atas perampasan lahan dan intimidasi yang mereka terima. Ratusan kaum tani dari berbagai daerah di Sumatera Utara berunjukrasa di depan kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol No 5 Medan, Rabu,  (13/6) siang.

Dalam ini mereka meminta  agar Wakil Rakyat di DPRD Sumut itu mau mendengar aspirasi kaum tani tersebut atas tindakan perampasan lahan oleh mafia tanah. Lebih naif  lagi tindakan kekerasan serta intimidasi mereka terima dari Orang Tak Dikenal (OTK) diduga terorganisir.


Massa juga menuntut Ketua DPRD Sumut langsung hadir menerima aspirasi mereka. “Kita mau Ketua DPRD Sumut menjumpai kami, Pak Saleh Bangun, jangan hanya bungkam. Kami sudah cukup menderita,  jangan ketika hendak jadi legislatif tebar pesona mau mendatangi kami tapi saat ini”  buang badannnnn...!!!.teriak massa.

Namun hingga berita ini diturunkan pukul, 12.30 WIB belum seorang anggota dewanpun yang datang menerima pengunjukrasa, begitu juga halnya dengan Saleh Bangun. Dalam orasinya massa petani mengatasnamakan Reforma Agraria, dengan kordinator aksi Rahmat Panjaitan mengatakan, mengutuk tindakan kekerasan, penangkapan dan penembakan oleh polisi terhadap kaum tani.

Mereka meminta hentikan dan teror terhadap kaum tani di enam daerah, Sei Mencirim, Deli Serdang, Padang Halaban, Lauhan Batu Utara, Padang Lawas, Dagang Karawang, Tanjung Jati Langkat, Percut dan Pulo Raja Asahan. “Bebaskan petani enam daerah yang ditangkap tersebut, serta tangkap pelaku pengrusakan tanaman petani,” teriak mereka.

Aksi itu berlangsung tertib dengan kawalan ketat aparat kepolisian, serta pagar pembatas kawat berduri sengaja dipasang di depan gedung DPRD Sumut, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak  diingikan, akhirnya dengan rasa sangat kecewa pengunjuk rasa pulang dari Kantor DPRDSU. (Hisar/Janfrico)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar