Kandidat Pimpinan Baru Bank Sumut Harus Profesional Deviden Bank Sumut Sebesar Rp 241,57
Miliar Tahun 2011
Temu Pers Komisi Komisi C DPRD Sumut
*DPRD Sumut Harapkan Figur Cerdas, Nasionalis, Punya Kompetensi, Dan Profesionalistas Pimpin
Bank Sumut Ke Depan
Medan. Metro Khatulistiwa. Online Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Sumut yang akan
dilaksanakan hari ini, Kamis (14/06/2012), menjadi perhatian Komisi C
DPRD Sumut. Sebab, komisi yang membidangi masalah keuangan itu berharap
agar RUPS itu dapat meniadakan kepentingan politik dari kelompok
tertentu yang mungkin dapat terjadi
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi C, Ir Marasal Hutasoit
dalam temu pers komisi tersebut di Ruang Rapat Komisi C, Gedung DPRD
Sumut, Rabu (13/06/2012) dengan didampingi Pasiruddin Daulay, Wakil
Ketua Komisi C, dan Efendi Napitupulu, Sekretaris Komisi C, serta
beberapa anggota komisi diantaranya Oloan Simbolon,ST., Ir. Taufan Agung
Ginting, MSP., Muslim Simbolon, Mulkan Ritonga, dan Ramli.
Mengawali temu pers ini, Marasal mengatakan bahwa RUPS adalah hal
yang biasa dan rutin dilakukan oleh Bank Sumut, termasuk dalam hal
pergantian jajaran direksinya. “Memang komisarisnya sudah terpilih dan
Bank Sumut sebagai BUMD selama ini sudah memberikan konstibusi bagi PAD
Sumut. Untuk tahun 2011 saja, deviden Bank Sumut sekira Rp 241,57
Miliar,” ujarnya.
Bagi Komisi C, lanjut politisi PDS itu, setelah terpilihnya jajaran
direksi Bank Sumut nanti, menejemen bank milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara (Pemprovsu) itu harus semakin bagus menurut semua ukuran
indikator yang ditetapkan perbankan. Dan Bank Sumut, tetap jadi
penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sumut yang signifikan.
“Jangan ada kemerosotan dan dendam setelah nantinya terjadi
pergantian di jajaran direksi Bank Sumut. Regional Champions Bank yang
ingin diraih Bank Sumut lewat program–programnya, jangan hanya tinggal
slogan. Dan kemajuan Bank Sumut harus diperhatikan sebab itu adalah
amanah,” ingat dewan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumut IV
meliputi Kabupaten Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai.
Pasiruddin Daulay, menambahkan bahwa program yang telah dilaksanakan
oleh Dirut Bank Sumut, Gus Irawan, perlu diteruskan oleh dirut yang
nantinya terpilih melalui RUPS yang akan dilaksanakan. Baginya, Gus
Irawan telah sukses menjalankan tugasnya sebagai Dirut Bank Sumut selama
dua priode kepemimpinannya di bank itu.
Bagi Sekretaris Komisi C, Efendi Napitupulu, kinerja direksi yang
lama yang dipimpin Gus Irawan dianggapnya berprestasi. Dari catatan
untuk tahun 2011 dan 2012, imbuhnya, perputaran uang bank milik
Pemprovsu yang telah beberapa kali mendapat penghargaan dari berbagai
pihak itu, tidak hanya kepada pengusaha tertentu saja, tapi dapat
bermanfaat bagi masyarakat Sumut.
“Ada sisi yang belum terselesaikan masa Gus Irawan, yakni sektor dan
sub sektor pertanian dan peternakan, belum tersentuh secara maksimal
oleh Bank Sumut. Jadi agar ke depan, perhatian terhadap sektor tersebut
dapat lebih menjadi perhatian bagi direksi yang nantinya terpilih,” ucap
politisi PDI Perjuangan yang duduk dari dapil Sumut II meliputi
Kabupaten Deli Serdang.
Tak jauh berbeda, Muslim Simbolon, anggota Komisi C dari Fraksi PAN
mengingatkan agar pemegang saham pengendali, yakni Plt. Gubsu, lebih
cerdas dan hati – hati untuk menentukan pimpinan Bank Sumut ke depan.
“Siapapun yang terpilih nantinya, harus berpedoman pada azas
profesionalitas dan mampu melanjutkan program yang telah dilaksanakan
Gus Irawan. Dan saya melihat bahwa masih banyak kader – kader yang ada
di Bank Sumut yang dapat memimpin Bank Sumut ke depan,”sarannya.
Selain itu, anggota dewan yang berasal dari dapil Sumut IV bersama –
sama Marasal tersebut berharap Bank Indonesia dapat lebih mengawasi
kinerja Bank Sumut agar tidak menimbulkan perdebatan lagi kalau sudah
terpilih direksi yang baru melalui RUPS.
Bank Terbaik
Sementara Mulkan Ritonga, anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar menyebutkan
kalau Bank Sumut adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang terbaik di
Indonesia dari enam provinsi yang mempunyai bank daerah. “Dan melalui
target pencapaian predikat Regional Champions Bank, program Bank Sumut
dapat menjadi pilot projek,”katanya.
Sosok yang nasionalis, dan mempunyai watak enterpreuner yang tangguh,
menurut Taufan adalah orang yang pantas memimpin Bank Sumut. Politisi
PDI Perjuangan ini meminta agar Program Sumut Sejahtera harus
dilanjutkan.
“Sosok pemimpin Bank Sumut ke depan juga harus memiliki kemapuan
membina jaringan dengan bank – bank Negara, swasta nasional maupun
asing,” tegas dewan yang berasal dari dapil Sumut X meliputi wilayah
Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat tersebut.
Selain itu, Taufan mengatakan bahwa dana dalam APBD Sumut 2011, ada
Rp 150 miliar alokasi anggaran untuk Bank Sumut, tapi hingga sekarang
belum dicairkan oleh Biro Keuangan Pemprovsu. Dana tersebut menurut
Taufan seyogyanya akan digunakan untuk membuka cabang–cabang Bank Sumut
di seluruh kabupaten / kota yang ada di Sumut.
Taufan berharap agar dana tersebut nantinya dapat dicairkan oleh
Pemprovsu setelah terpilihnya pemimpin Bank Sumut yang baru agar tidak
ada kesan rivalitas lagi di dalam tubuh BUMD Pemprovsu tersebut.
Ramli, anggota dewan lainnya dari Fraksi Partai Demokrat,
menginginkan orang yang memimpin Bank Sumut ke depan adalah figur yang
mampu menterjemahkan keberadaan Bank Sumut yang sebenarnya dan harus
transparan, akuntabel, dan jujur.
Anggota DPRD Sumut yang berasal dari dapil Sumut VII meliputi
Kabupaten Nias, Nias Selatan, danKepulauan Nias itu menegaskan kalau
pimpinan Bank Sumut ke depan harus bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme-red) dan money politic serta punya kompetensi.
Lalu masalah media promosi yang dinilai Taufan masih sangat
minim dilakukan oleh Bank Sumut selama ini. Kalaupun ada website yang
dimiliki oleh bank milik Pemprovsu itu, dinilai Ramli hanya menampilkan
soal penerimaan pegawai saja. “Ini yang harus diperhatikan pimpinan Bank
Sumut yang nantinya terpilih sehingga masyarakat luas bisa mendapatkan
informasi yang lebih jelas terkait program yang telah dan tengah
dilaksanakannya,” ucapnya.
Penyataan rekan satu komisinya itu ditimpal Oloan Simbolon dengan
mengatakan bahwa RUPS adalah momen yang strategis dalam membuat Bank
Sumut menjadi bank yang terdepan di Sumut. Program yang menyentuh
masyarakat ekonomi lemah, lanjut Oloan, perlu diteruskan dan
dikembangkan oleh siapapun yang nantinya memimpin Bank Sumut, termasuk
program pemberdayaan bagi kaum perempuan
.
Oloan Simbolon, anggota dewan yang berasal dari dapil Sumut VIII meliputi
Kabupaten Samosifr, Humbang Hasundutan, Tobasa, Tapanuli Utara, Tapanuli
Tengah, dan Kota Sibolga itu mengatakan bahwa RUPS besok adalah
membahas tentang mekanisme penyusunan criteria calon yang akan
direkomendasikan kepada Tim Nominasi.
“Mekanismenya adalah RUPS besok adalah untuk menyusun tata cara dan
criteria figure calon yang akan diusulkan kepada Tim Nominasi. Setelah
selesai digodok nama – nama yang dijaring oleh Tim Nominasi, nama – nama
itu nantinya akan dikirim kepada Bank Indonesia (BI) untuk dievaluasi.
Kemudian, nama–nama yang telah dievaluasi oleh BI, dikembalikan kepada
RUPS untuk dipilih,” urai Oloan yang juga Ketua Pemuda Katolik Sumut
itu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Samosir itu berharap agar RUPS besok dapat
menentukan kriteria figur calon Dirut Bank Sumut maupun jajaran direksi
lainnya dengan cerdas dan jujur tanpa ada dilapisi kepentingan –
kepentingan politik yang dapat merusak citra Bank Sumut sendiri di mata publik. (Hisar/Janfrico)