Anggota Komisi B DPRD Sumut Brilain Moktar, Layari Sinukaban dan Rijal Sirait mengusulkan melalui rapat tersebut agar PDT diambil alih Pempropsu cq Disbudpar Sumut sebagai pelaksana, agar perlaksanaannya tidak lagi berubah-ubah atau mundur dari jadwal yang ditentukan.
“Kami mendengar pelaksanaan PDT 2012 ditunda dari jadwal yang sudah ditetapkan panitia bulan Juni 2012. Ini menunjukkan panitia diduga tidak siap. Diduga, terkendala dengan anggaran dari APBD Sumut, karena proposal permohonan bantuan dana pendukung PDT ke Disbudpar Sumut diajukan April 2012, sedangkan pelaksanaannya semula dijadualkan Juni 2012,” jelas Dirkhansyah


Dirkhansyah menyampaikan,  jika PDT dijadikan kalender event Pempropsu, nomenklatur anggarannya dapat dicantumkan pada Disbupar Sumut, sehingga dapat dipertanggung-jawabkan, bukan dialokasikan di biro Binsos, karena PDT tidak terlepas dengan objek wisata Danau Toba. “Disini Pempropsu tidak harus lepas tangan dan menyerahkan kepada biro binsos,” ujar Diky.
Dalam kaitan ini, Rijal maupun Brilian Moktar menyarankan, semua pihak baik Pempropsu, lembaga legislative maupun 7 kabupaten/kota erat kaitannya dengan kawasan Danau Toba harus duduk bersama membahas jadual tetap PDT menjadi kalender event Pempropsu

Sementara Brillian Moktar SE dari F PDI- Perjuangan menyampaikan “Jadwal PDT hendaknya jadi kalender kegiatan Pempropsu tiap tahun. Kalau event itu sudah teragenda tiap tahun, Pempropsu melalui Disbudpar bisa membuat semacam buklet atau buku informasi ditempatkan di bandara, pelabuhan atau hotel-hotel, sehingga mancanegawa mengetahui bulan berapa PDT dilaksanakan,” ujar Brilian.

Untuk itu, Dirkhansyah minta Disbudpar Sumut melakukan pendataan objek wisata disetiap Kabupaten/Kota di Sumut, karena banyak potensi pariwisata di Sumut belum terangkat untuk dijual ke luar, seperti pulau Salanamo dan Pulau Pandang di Kabupaten Batubara, upaya promosi digerakkan dalam menarik wisatawan mancanegara khususnya China. “Dari studi banding Komisi B ke Beijing China, Duta Besar Indonesia di China menawarkan kepada Komisi B tentang apa yang mau dijual dari Sumut. Tawaran ini merupakan tantangan bagi Disbudpar di Sumut,” ujarnya..

Kadisbudpar Sumut Naharuddin Dalimunthe menyebutkan, Disbudpar Sumut tidak terlibat dalam pelaksanaan PDT, tapi hanya memfasilitasi dan dilakukan kepanitiaan sesuai proposal yang ditembuskan kepada Disbudpar Sumut dalam pengajuan permohonan dana,  kami tidak bisa mengusulkan anggaran PDT, tapi hanya bersifat bantuan. Untuk itu, kami baru akan mengajukan dana pendukung Rp5 M di P-APBD 2012, karena di APBD 2012, kami tidak ada mencantumkan dana pendukung PDT 2012, sebab proposal yang diajukan April 2012,” ujarnya.

Dinas Pariwisata Sumut pada dasarnya sangat setuju dan menyanggupi kalau kegiatan PDT menjadi agenda kegiatan Dinas Pariwisata Sumut untuk agenda Tahun 2012 nanti siap imbuh Naharudin.(Hisar/Janfrico)