Rabu, 11 April 2012

Wacana DPRDSU


RDP DPRDSU dan Bank Mandiri Mampu Berkohesi Sosial Dengan Masyarakat  Sumut
Medan, MK.Com    RDP DPRDSU dan Bank Mandiri  TO BE INDONESIA’S MOST ADMIRED & PROGRESIVE FINANCIAL INSTITUTION” yang berarti menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif, berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar, mengembangkan sumber daya manusia professional,  memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder, melaksanakan manajemen terbukapeduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Hal ini disampaikan Kanwil Regional Manager Joko Warsito saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) di komisi C DPRD Sumut, “Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik”.
Joko Warsito menuturkan, “Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham”.

Joko juga menjelaskan “Wilayah kerja Bank Mandiri Kantor Wilayah I Medan meliputin 4 Provinsi yakni, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kepulauann Riau, Provinsi Riau, Provensi Nanggroe Aceh Darussalam. Realisasi Program Kerja Tahun 2011 yakni, Pertumbuhan kredit dari 2010-2011, tumbuh 11.6% atau Rp. 1.930 Milyar, Pertumbuhan KUR dari 2010-2011, tumbuh 164,1% atau Rp. 202 Milyar, Pertumbuhan DPK dari 2010-2011, tumbuh 5.3% atau Rp. 813 Milyar, LCF 2011 66%, tumbuh 9.2% dari 2010 (61%). Dengan Jumlah Nasabah, simpanan Pihak Ketiga, Deposito, Giro, dan Tingkat Suku Bunga, Sektor-sektor yang dibiayai KUR dan Realisasi Tahun 2010-2011 dan Ketentuan Otoritas Kantor cabang dalam penyaluran Kredit.’
“Untuk Penyaluran Kredit, kantor Cabang tidak memiliki wewenang memutus kredit. Adapun wewenang dalam memutus kredit terbagi dalam beberapa segment yaitu, MBDC (Micro Business Distric center) Untuk Kredit usaha kecil dan menengah limit kredit s/d Rp. 100 juta, CLBC (Consumer Loan Business Center) Khusus untuk Kredit konsumtif (KPR, KTA, Kendaraan Bermotor), BBC (Business Banking Center) Untuk kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) limit kredit diatas Rp.100 juta s/d Rp. 5 Milyar (Gas s/d Rp. 50 Milyar).”
Di jelaskan Warsito, “Peran Bank Mandiri  dalam Penyetoran Pungutan Pajak yang dititipkan pada Rekening Ditjen Pajak, Bank Mandiri sebagai Bank Pemungut Pajak, yakni, Bank Mandiri sebagai Bank Pemungut Pajak mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pajak atas dana pihak ketiga (Giro, Deposito dan Tabungan), pajak penghasilan pegawai dan pajak-pajak lain di mana bank mandiri sebagai pemungutnya, Bank Mandiri sebagai Bank Persepsi, yakni, Bank Mandiri sebagai Bank Penerima setoran Pajak mempunyai kewajiban untuk menerima setoran pajak dari nasabah atau non-nasabah dan kemudian atas setoran pajak tersebut bank mandiri mengirimkan dengan sarana RTGS pada hari yang sama ke rekening Ditjend.”
Sementara Marashal mengharapkan,” BNI harus merambah ke tingkat kecamatan, sehingga dapat dinikmati oleh mayarakat luas, dan jangan hanya di tingkat kabupaten saja”, ucapnya.
Marasal sebagai Ketua Komisi C memandang kerusakan insfrastruktur jalan-jalan saat ini sudah merupakan prioritas utam maka mlalui RDP diharapkan duni perbankan khususnya Bank Mandiri yang mau membantu  juga karena untuk kepentingan seluruh masyarakat agar usaha dunia perbankan juga kan maju.
Diakuinya Bank Mandiri telah banyak berbuat kepada masyarakat khususnya bagi pribadi Marasal diakuinya bahwa Bank Mandiri telah memberika KTA (Kredit Tampa Agunan baik Silver, Gold dan Platinum oleh sebab itu melalui kerja sama yang  baik ini Marasal yakin Bank mandiri siap membantu masyarakat khususnya KUR disegala bidang dan Pendidikan
Ditambahkan Marasal, “sektor-sektor yang harus dibantu adalah dibidang Pendidikan dan jangan hanya di sektor Peternakan, Pertanian saja namun, di sektor Pendidikan haruslah diperhatikan juga  bila perlu di berikan Beasiswa untuk pendidikan” harap Hutasoit   (Janfrico/Hisar)                                                                                                                       
                                                                                                                                                           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar